UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi terus berupaya untuk melakukan akselerasi Guru Besar agar lebih banyak lagi melahirkan Profesor dari berbagai disiplin ilmu. Akselerasi Guru Besar ini dilakukan dalam bentuk academic writing. Upaya ini dilakukan oleh UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi karena menyadari bahwa Lahirnya Guru Besar dalam suatu Universitas merupakan suatu keniscayaan yang harus diraih oleh sebuah Perguruan Tinggi. Guru besar menjadi sebuah simbol kapasitas dan indikator profesionalitas akademik seorang Dosen. Keberadaan Guru Besar tentu saja bisa meningkatkan kualitas dan reputasi sebuah kampus.
Kegiatan Akselerasi Guru Besar ini diadakan pada Rabu-Kamis, 8-9 Februari 2023 di Gedung Rektorat UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi. Kali ini UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi menggandeng UIN Salatiga lewat kolaborasi dengan IJIMS (Indonesian Journal of Islam and Moslem Societies) School of Journals. IJIMS milik UIN Salatiga ini dinobatkan sebagai Jurnal terbaik kedua se-Asia.
Dekan Fakultas Syariah, Dr. Nofiardi, M.Ag. dan beberapa orang dosen Fakultas Syariah mengikuti kegiatan ini, seperti Dr. Miswardi, M.Hum., Dr. H. Edi Rosman, S.Ag., M.Hum., Dr. Saiful Amin, M.Ag., Dr. Helfi, M.Ag., dan Dr. Endri Yenti, M.Ag.
Tim UIN Salatiga yang digawangi oleh Rektor UIN Salatiga Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag selaku Editor in Chief, Noor Malihah, P.hD, Prof. Dr. Adang Kuswaya, M.Ag dan Prof. Dr. Muhammad Irfan Helmy, Lc., MA hadir melakukan pendampingan penulisan Jurnal bagi Kandidat Guru Besar UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.
Rektor UIN Bukittinggi Prof. Dr. Ridha Ahida, M.Hum menyampaikan dalam kata sambutannya bahwa pengurusan Kepangkatan Akademik tertinggi ini bukan semata-mata untuk kepentingan Dosen, melainkan juga menjadi kepentingan kelembagaan. Reputasi dan nama besar kampus juga turut dipengaruhi pada banyaknya Profesor yang lahir.
“Melalui program pendampingan dan konsultasi Jurnal ini, mari kita segerakan proses akselerasi untuk raihan gelar akademik tertinggi. Setelah menjadi UIN, kita harus membuktikan bahwa kita layak menjadi Universitas Islam dengan reputasi yang tidak bisa dipandang sebelah mata.” Tutur Buk Rektor.
Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag beserta tim menjelaskan secara mendetail tentang teori-teori Jurnal. Bagaimana sistematika penulisan yang sesuai dengan kaidah, serta kunci-kunci keberhasilan sebuah Jurnal.
“Jurnal yang ditolak bukan berarti tidak bagus, hanya saja memang harus disesuaikan dengan Scope and Interest dalam suatu Jurnal.” Ungkap Zakiyuddin.
Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa perlunya ada penelitian kolaboratif yang menggabungkan beberapa peneliti untuk menghasilkan Jurnal yang outstanding. “Kolaborasi membuat semua hal menjadi luar biasa. Kita harus bisa melihat peluang emas dalam penerbitan sebuah Jurnal. Dengan bekerjasama insyaAllah akan menghasilkan tulisan jurnal yang apik.” Tutupnya.
Dekan Fakultas Syariah, ditempat terpisah mengatakan bahwa kegiatan ini sangat menguntungkan Fakultas Syariah. “Dengan banyaknya dosen Fakultas Syariah yang dihadirkan pada kegiatan akselerasi Guru Besar ini tentu sangat menguntungkan kita di Fakultas. Harapannya adalah kedepannya akan lahir para Guru Besar dari Rahim Fakultas Syariah.” Ungkap Pak Dekan.