Rahma Andini Putri, lahir di Sungai Landia, 05 Oktober 1999, dari Ayah bernama Syukri Chan dan Ibu bernama Yuliani. Perempuan yang akrab dipanggil “Dini” ini memulai pendidikannya di Sekolah Dasar (SD) Negeri 16 Parabek Bangkaweh tamat tahun 2012. Kemudian melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah Sumatera Thawalib Parabek, Tamat tahun 2015. Lalu melanjutkan Madrasah Aliyah juga di Sumatera Thawalib Parabek, Tamat tahun 2018.
Setelah tamat dari Pondok Pesantren, tentu ada niat untuk melanjutkan kuliah. Saat itu Dini ingin melanjutkan kuliah ke Universitas Al-Azhar Cairo-Mesir, namun karena Dini anak tunggal perempuan, berat hati rasanya orang tua untuk mengizinkan.
Berkat saran dan masukkan serta nasehat dari beberapa pihak, akhirnya Dini mantap memilih IAIN Bukittinggi menjadi tempat melanjutkan studi. Karena IAIN Bukittinggi adalah salah satu kampus terbaik di Sumatera. Sempat binggung dalam memilih program studi yang sesuai dengan bakat dan minat, maka Dini mencari berbagai informasi dan bertanya kepada para Guru dan Senior. Setelah mengikuti rangkaian pendaftaran dan tes, Dini ditetapkan sebagai salah satu mahasiswa baru di Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syari’ah.
Tujuan kuliah tentunya berbeda-beda setiap orang. Bagi Dini tujuan kuliah adalah mencari ilmu dan mengangkat derajat orang tua serta menggapai Ridho Allah. Meskipun tidak bisa melanjutkan Kuliah ke Luar Negeri, Dini tetap serius dan bersungguh-sungguh dalam menjalani studi, walaupun itu tidak sesuai dengan keinginan awalnya.
Dini menanamkan tekad bahwa keridhaan orang tua lebih utama. Jika orang tua ridha, maka jalan yang dihadapi akan mudah, dan tentunya doa orang tua adalah doa yang mustajab, karna ridho Allah tergantung kepada ridho orang tua.
Alhamdulillah, ternyata semua itu benar-benar dirasakannya. Rahma Andini Putri bisa menyelesaikan perkuliahannya hanya dalam waktu 7 semester, itu pun dengan nilai yang luar biasa, IPK 3.80, Yudisium “Dengan Pujian”.
“Alhamdulilah, semua ini tak lepas dari dukungan kedua orangtua tercinta, para dosen, pembimbing dan para sahabat.” Ujar Dini. (Tim Redaksi FSyar)