Rabu, 15 September 2021, merupakan hari yang istimewa bagi Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah (HES) Fakultas Syari’ah IAIN Bukittinggi. Hal ini dikarenakan Prodi HES ditetapkan sebagai Prodi yang pertama untuk mengikuti Kuliah Moderasi Beragama.
Kuliah Moderasi Beragama kali ini menghadirkan Direktur sekaligus Pendiri Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Yayasan Wakaf Paramadina, Ihsan Ali Fauzi dengan tema “Agama dan Kebangsaan di Indonesia; Memperkokoh Moderasi Beragama.” dan dimoderatori oleh Dr. Zulfan Taufik.
Wakil Rektor I IAIN Bukittinggi, Dr. Asy’ari, M.Si dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa Kuliah Moderasi Beragama ini merupakan Kuliah lanjutan yang sudah dilakukan pada tahun sebelumnya. Beliau juga menyampaikan bahwa Kuliah Moderasi Beragama ini sangat penting sekali, baik moderasi antar umat seagama ataupun antar umat lintas agama. “Jika keragaman pemahaman dan pemikiran yang ada di dalam agama kita maupun antar umat beragama ini bisa dikelola dengan baik, maka ini akan menjadi kekuatan bagi kita.” Ungkap Warek I ini.
Ihsan Ali Fauzi dalam materinya menyampaikan tentang keragaman identitas yang ada di Indonesia, baik keragaman gender, suku, ras, maupun keragaman agama. Keragaman inilah yang harus dikelola dengan baik demi menjaga keutuhan negara Republik Indonesia. Direktur PUSAD ini juga menyampaikan tentang tokoh-tokoh Ranah Minang yang sudah terlebih dahulu mempraktekkan moderasi beragama, seperti Buya Hamka, KH. Agus Salim, Rahmah El-Yunusiyah, M. Natsir dan Tan Malaka.
Diskusi ini berjalan sangat menarik sekali, banyak sekali muncul pertanyaan dari peserta diskusi, baik mahasiswa maupun dosen. Kuliah Moderasi Beragama ini ditutup oleh Wakil Dekan I Fakultas Syari’ah, Dr. Nofiardi, M.Ag. (Tim Redaksi FSyar)